Senin, 29 Januari 2018

BUDAYA 5S DI SDN TAWANGMAS 02 SEMARANG


Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas kerakter bangsa menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak dini serta berkelanjutan.  Kagagalan penenaman kepribadian yang baik diusia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasa kelak. Anak apabila di didik dengan cara yang salah maka disaat dewasa akan menjadi sosok yang gagal, baik dalam mengatasi konflik keperibadian maupun dalam kehidupan dewasa sehari-hari dia kelak sehingga akan mempengaruhi kesuksesan si anak nantinya. Menurut KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) yang dimaksud dengan karakter adalah tabiat (sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain) atau dapat pula dikatakan karakter menyangkut moral yaitu menyangkut ajaran tentang baik buruk yang diterima umum baik dalam bentuk perbuatan, sikap, akhlak, budi pekerti, maupun susila. Selain itu karakter juga kondisi mental yang membuat seseorang tetap berani, bersemangat, bergairah, bedisiplin, bersedia berkorban maupun kedaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan. Pembantukan karakter itu harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek “knowledge, feeling, action”. Pembentukan karakter dapat diibaraktan sebagai pembentukan seorang menjadi bianaragawan yang yang memerlukan “latihan otot-otot akhlak” secara terus menerus agar menjadi kokoh dan kuat. Sebab pada dasarnya anak yang berkarakter rendah adalah anak yang tingkat emosi-sosialnya bermasalah. Salah satu upaya pembentukan karakter anak yaitu melalui pendidikan yang berbasis karakter.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting di suatu Negara, dengan adanya pendidikan dapat menunjang keberhasilan Negara. Menurut KBBI pendidikan di artikan sebagai proses pembelajaran bagi individu mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu. Melalui pendidikan indvidu dapat mempelajari bagaimana cara meningkatkan dan mengembangkan potensi intelektual, mental, sosial, emosional, dan kemandirian dalam kehidupan sehingga menjadi lebih berkualitas Dimana pendidikan mengajarkan kita banyak hal dari tidak tau menjadi tau, dari tidak mengeti menjadi mengerti, dan tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi terampil. Selain itu, pendidikan merupakan salah satu kunci dalam pembentukan karakter seseorang. 
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaran dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh terpadu dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia  tersebut sehingga terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Tingkat pendidikan sekolah dasar merupakan masa-masa yang paling tepat untuk menanamkan pendidikan karakter. Pendidikan dasar merupakan pendidikan lanjutan dari pendidikan keluarga, karena itu kerjasama antara sekolah dengan keluarga merupakan hal yang sangat penting. Karakter anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat anak tinggal. Untuk itu, sekolah tidak akan berhasil mengembangkan pendidikan karakter tanpa peran aktif orang tua. Komunikasi antara sekolah dan orang tua dapat dilaksanakan dengan pertemuan wali murid, majalah sekolah, dan sebagainya. Yang paling utama dari semuanya adalah peran pendidik itu sendiri, pendidik adalah model utama untuk peserta didik. Letak keberhasilan pendidikan karakter ada pada pendidik. Diperlukan pendidik berkarakter untuk menghasilkan peserta didk yang berkarakter sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dewasa ini dapat sama-sama kita  ketahui bahwa kondisi karakter peserta didik di sekolah masa sekarang sangatlah memprihatinkan, baik secara emosional, tindakan, maupun perilaku sosial mereka.  Selain itu, yang membuat kita miris adalah pola tingkah laku anak dalam pergaulannya, baik dengan pergaulan anak dengan temannya disekolah maupun di rumah. Bisa kita ambil contoh di sekolah, saat anak ditegur oleh guru kerena mereka melakukan kesalahan, meraka malah cenerung melawan kepada guru dengan tindakan-tindakan yang kurang pantas. Selain itu, juga dapat dilihat saat anak SD bergaul dengan teman sebayanya di sekolah, anak juga cenderung mengeluarkan ucapan-ucapan kasar yang kurang enak di dengar. Diluar lingkungan sekolah pun perilaku anak malah lebih parah, anak cenderung bila berpergian jarang yang menyalami atau berpamitan dengan orang tuanya, atau bahkan memanggil kakak atau orang yang lebih tua hanya dengan sebutan nama saja. Dalam fenomena ini jelas bahawa karakter peserta didik dimasa sekarang masih jauh dari kesan baik. Bagaimana nantinya nasib Negara ini bila moral yang dimiliki oleh generasi penerus bangsa buruk. Buruknya karater peserta didik mungkin dikarenakan oleh kurangnya penanaman karakter yang baik dari pihak terdekat mereka seperti dari orang tua atau keluarga maupun dari guru di sekolah. Selain itu, perkembangan teknologi imformasi yang cepat dan tingginya dampak negatif arus globalisasi juga penyumbang terbesar dalam pembentukan perkembangan karakter yang buruk bagi peserta didik. Karakter anak yang buruk tersebut harus segara di ubah oleh guru maupun keluarga anak. Guru sebagai seorang pendidik sudah seharusnya mengarahkan dan membimbing anak untuk merubah sikap yang kurang baik menjadi lebih baik lagi.  
Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa guru merupakan salah satu pembentuk karakter peserta didk di sekolah. Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah salah satunya adalah dengan cara sederhana yaitu menerapkan budaya 5 S “Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun).
Budaya 5S adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu senyum, salam, sapa, sopan dan santun saat berinteraksi dengan orang lain. Budaya 5S ini terdiri dari: 1) SENYUM, menggarakkan sedikit raut muka serta bibir agar orang lain atau lawan bicara merasa nyeman melihat kita ketika berjumpa; 2) SALAM, salam yang dilakukan dengan ketulusan mampu mencairkan suasana kaku, salam dalam hal ini bukan hanya berararti berjabat tangan saja, namun seperti megucapkan salam menurut agama dan kepercayaan masing-masing; 3) SAPA, tegur sapa ramah yang kita ucapkan membuat suasana menjadi akrab dan hangat, sehingga lawan bicara kita merasa hargai. “apa kabar hari ini ? / ada yang bisa saya bantu”, atau dengan kata hangat dan akrab lainnya. Dengan kita menyapa orang lain maka orang itu akan merasa dihargai. Di dalam salam dan sapa akan memebrikan nuansa tersendiri; 4) SOPAN, sopan ketika duduk, sopan santun ketika lewat didepan orang tua, sopan santun kepada guru, sopan santun ketika berbica maupun ketika berinteraksi dengan orang lain; 5) SANTUN, adalah sifat yang dimiliki olah orang yang istimewa, yaitu orang-orang yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya, orang-orang yang mengalah memberikan haknya untuk kepentingan orang lain semata-mata untuk kebaikan. sopan santun, yaitu merupakan gerak, kata atau tindakan kita untuk menghargai orang lain. Dengan cara gerak tindakan dan ucapan yang sopan dan santun kita akan membuat orang lain merasa di hargai dan dihormati
Budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) di sekolah merupakan cita-cita iklim dan budaya di lingkungan sekolah. Namun, hal tersebut tidak selalu sesuai dengan harapan sekolah yang memajang tulisan tersebut. Tidak semua warga sekolah mengindahkan keinginan tersebut. Tidak hanya siswa, bahkan guru maupun pegawai juga mengacukan budaya tersebut. Sehingga lambat laun budaya 5S pun akan luntur.  Dalam pembentukan karakter siswa melalui penerapan pendidikan berbasis karakter khususnya dengan membudayakan budaya 5S ini di sekolah, diharapkan seluruh pihak-pihak terkait seperti orang tua, guru, maupun warga sekitar turut berpartisispasi untuk membantu dan mendukung implementasibudaya 5S ini, sehingga karakter siswa dapat diarahkan dan dibentuk kearah yang lebih baik lagi Ujar Hadi Wagiman, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Tawang Mas 02 dalam kesempatan Apel pagi bersama guru dan karyawan.
DOKUMENTASI KEGIATAN SEBAGAI BERIKUT:












Tidak ada komentar:

Posting Komentar